Proposal Kebidanan



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1     Hasil Penelitian
          Dari hasil penelitian yang berjudul “ Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Yang Menyusui Tentang Komposisi Gizi Dalam ASI Di Klinik Noviah Tampubolon Tembung  Tahun 2012 “.
Tabel 4.1.1
Distribusi Pengetahuan Ibu Nifas Yang Menyusui Tentang Komposisi Gizi Dalam ASI
Di Klinik Noviah Tampubolon Tembung
 Tahun 2012

NO.
Pengetahuan
Frekuensi
Presentase ( % )

1.
Baik
10
33,3%

2.
Cukup
17
56,7

3.
Kurang
3
10

JUMLAH
30
100 %


          Dari hasil tabel 4.1.1 diatas dapat diketahui bahwa 30 responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (56,7%) dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (10%).





Tabel 4.1.2
Distribusi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang InIsiasi Menyusu Dini Berdasarkan
Umur Di Desa Pardamean Kecamatan Tanjung Morawa
 Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

No.

Umur
Kategori Pengetahuan
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
F
%
F
%
F
%
F
%
1.
<20
-
-
-
-
2
6,7
2
6,7

2.
20-35
8
26,7
11
36,7
1
3,3
20
66,7

3.
>35
2
6,7
6
20
-
-
8
26,7

Total
10
33,3
17
56,7
3
10
30
100

         
          Dari hasil tabel 4.1.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 11 orang (36,7 %) pada kelompok umur 20-35 dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (3,3%) pada kelompok umur 20-35 tahun.

Tabel 4.1.3
Distribusi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Inisiasi Menyusu Dini Berdasarkan
Pendidikan Di Desa Pardamean Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

No.

Pendidikan
Pengetahuan
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
F
%
F
%
F
%
F
%
1.
SD/SMP
-
-
2
6,7
2
6,7
4
13,3

2.
SMA
6
20
15
50
1
3,3
22
73,3

3.
Perguruan tinggi
4
13,3
-
-
-
-
4
13,3

Total
10
33,3
17
56.7
3
10
30

100

       Dari hasil tabel 4.1.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 15 orang (50%) pada tingkat pendidikan SMA dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (3,3%) pada tingkat pendidikan SMA.

Tabel 4.1.4
Distribusi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Inisiasi Menyusu Dini Berdasarkan
 Paritas Di Desa Pardamean Kecamatan Tanjung Morawa
 Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

No.

Paritas
Pengetahuan
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
F
%
F
%
F
%
F
%
1.
Primipara
1
3,3
5
16,7
1
3.3
7
23.3

2.
Secundipara
2
6,7
4
13,3
-
-
6
20
3.
Multipara
5
16,7
7
23,3
2
6,7
14
46.7

3.
grande multipara
2
6.7

1
3.3
-
-
3
10

Total
10
33,3
17
56.7
3
10
30
100%


       Dari hasil tabel 4.1.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (23,3%) pada paritas multipara dan minoritas ibu berpengalaman kurang sebanyak 1 orang (3,3%) pada paritas Primipara.

Tabel 4.1.5
Distribusi Pengetahuan Ibu NifasTentang InIsiasi Menyusu Dini Berdasarkan
Sumber Informasi Di Desa Pardamean Kecamatan Tanjung Morawa
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

No.

Sumber Informasi
Kategori Pengetahuan
Jumlah
Baik
Cukup
Kurang
F
%
F
%
F
%
F
%
1.
Petugas Kesehatan
9
30
13
43,3
2
6,7
24
80
2.
Media cetak dan Elektrik
-
-
4
13,3
-
-
4
13,3
3.
Lingkungan
1
3,3
-
-
1
3,3
2
6,7

Total
10
33,3
17
56,7
3
10
30
100


       Dari hasil tabel 4.1.5 diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (30%) yang mendapat informasi dari  kelompok petugas kesehatan dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (3,3%) kelompok lingkungan.

Proposal Kebidanan
4.2       Pembahasan Penelitian
4.2.1    Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Inisiasi Menyusu Dini

       Dari hasil tabel 4.1.1 diatas dapat diketahui bahwa 30 responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (56,7%) dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (10%).
       Hal ini menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni : indera penglihatan, indera penciuman, rasa dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri dan lingkungan sekitar.
       Menurut asumsi penulis berdasarkan penelitian, bahwa para ibu sudah cukup banyak mendapatkan informasi tentang Inisiasi Menyusu Dini dapat dilihat dari jumlah responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (56,7%) dan  Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari pendidikan, pengalaman sendiri maupun pengalaman dari orang lain.
4.2.2    Pengetahuan Berdasarkan Umur.
       Dari hasil tabel 4.1.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 11 orang (36,7 %) pada kelompok umur 20-35 dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (3,3%) pada kelompok umur 20-35 tahun.
       Menurut Notoadmodjo (2003), Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan dan kematian di dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Semakin bertambahnya umur akan membuat pemikiran lebih matang dalam mengambil keputusan dan semakin tingginya tingkat umur dan pengalaman responden akan maju dalam memperhatikan kesehatan.
        Menurut asumsi penulis, bahwa hasil penelitian ini sejalan dengan semakin bertambahnya umur seseorang maka akan semakin bertambah juga pengetahuannya tentang pelaksanaan inisiasi menyusu dini.
4.2.3    Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan
       Dari hasil tabel diatas 4.1.3 dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 15 orang (50%) pada tingkat pendidikan SMA dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (3,3%) pada tingkat pendidikan SMA.
        Menurut Notoadmodjo (2003), pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia. Dengan pendidikan pengetahuan dan keterampilan dapat ditingkatkan selanjutnya akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan profesionalisme kerja.
       Menurut asumsi penulius, hasil penelitian tersebut sesuai dengan pernyataan diatas, dimana dalam penelitian ini penulis mendapatkan hasil bahwa responden yang berpendidikan perguruan tinggi berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (13,3%). Pendidikan merupakan hasil perubahan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu dalam proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah juga menerima informasi dan semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Tingkat pendidikan ibu atau seseorang juga menentukan pola pikir dan wawasan.
4.2.4.   Pengetahuan Berdasarkan Paritas
       Dari hasil tabel 4.1.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (23,3%) pada paritas multipara dan minoritas ibu berpengalaman kurang sebanyak 1 orang (3,3%) pada paritas Primipara.
       Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan Notoadmodjo (2007) bahwa semakin banyak anak yang dimilikinya akan bertambah pengetahuan ibu ataupun seseorang tentang sesuatu hal.
       Menurut asumsi penulis, yang didasarkan oleh hasil penelitian yang didapat bahwa jumlah anak akan mempengaruhi pengetahuan ibu. Semakin tinggi paritas yang dimiliki ibu akan semakin luas pengetahuan ibu karena pengalaman yang dialaminya. Hal ini terbukti dari hasil penelitian penulis bahwa tidak ditemukan ibu yang berpengetahuan kurang pada sekundipara dan grandemultipara.
4.2.5.  Pengetahuan Berdasarkan Sumber Informasi
       Dari hasil tabel 4.1.5 diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (30%) yang mendapat informasi dari  kelompok petugas kesehatan dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (3,3%) kelompok lingkungan.
       Menurut Notoadmodjo (2003), bahwa semakin banyak sumber informasi yang di dapat seseorang maka semakin banyak pula pengetahuan yang di dapat seseorang tersebut.
       Menurut asumsi penulis, bahwa pengetahuan yang di dapat seseorang akan bertambah bila sumber informasi lebih banyak, dengan demikian ibu lebih banyak mendapat informasi dari tenaga kesehatan yang memberikan penyuluhan di posyandu, puskesmas dan tempat kesehatan lain. Dan para ibu berkomunisasi langsung.







BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

       Setelah dilakukan penelitian tentang " Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Desa Pardamean Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2012 ", maka disimpulkan sebagai berikut :
1. Distribusi pengetahuan ibu nifas tentang inisiasi menyusu dini dari 30 responden dengan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 17 orang (56,7%) dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (10%).
2. Distribusi pengetahuan ibu nifas tentang inisiasi menyusu dini dari 30 responden berdasarkan umur dengan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 11 orang (36,7 %) pada kelompok umur 20-35 dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (3,3%) pada kelompok umur 20-35 tahun.
3. Distribusi pengetahuan ibu nifas tentang inisiasi menyusu dini dari 30 responden berdasarkan pendidikan dengan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 15 orang (50%) pada tingkat pendidikan SMA dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (3,3%) pada tingkat pendidikan SMA.
4. Distribusi pengetahuan ibu nifas tentang inisiasi menyusu dini dari 30 responden berdasarkan paritas dengan mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (23,3%) pada paritas multipara dan minoritas ibu berpengalaman kurang sebanyak 1 orang (3,3%) pada paritas Primipara.
5. Distribusi pengetahuan ibu nifas tentang inisiasi menyusu dini dari 30 responden berdasarkan paritas dengan mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (30%) yang mendapat informasi dari kelompok petugas kesehatan dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (3,3%) kelompok lingkungan.

5.2. Saran
  Bagi Tenaga kesehatan
Diharapkan kepada petugas kesehatan terutama bidan tetap memiliki ketekaitan secara langsung dengan masyarakat dan berperan aktif dalam meningkatkan pelayanan kesehatan misalnya : mengadakan penyuluhan kesehatan tentang inisiasi menyusu dini
  Bagi Ibu
      Diharapkan kepada ibu nifas khususnya yang berada di desa Pardamean agar tetap berkomunikasi dengan petugas kesehatan mengenai inisiasi menyusu dini sehingga ibu dapat mempersiapkan dan melaksanakan konsep ini kepada bayi yang baru lahir
  Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat meningkatkan hasil penelitiannya dan dapat mengkaji hal-hal yang belum dapat dimunculkan oleh penulis dalam penelitian ini yang berkaitan dengan pengetahuan dan sikap petugas serta pasien.



Batak Punya Updated at: 6:41 PM

0 komentar:

Post a Comment

Mau Berkomentar???

Berkomentarlah Yang Sopan Dan Relevan
Dilarang Nyepam Disini, Termasuk Link hidup
Dan Berkomentarlah sesui judul.
Terimakasih!